badah
Haji adalah merupakan kewajiban bagi semua kaum muslimin di seluruh
dunia terutama bagi yang mampu, sebab Ibadah haji termasuk dalam rukun
islam yang ke 5. Pelaksanaan Ibadah haji sendiri di Indonesia diatur
oleh Departemen Agama RI dalam hal ini ditangani oleh Sikohat Haji.Haji
sendiri dibagi menjadi Haji Plus dan Haji Reguler.
Berikut beberapa perbedaan antara haji reguler dan haji plus dari berbagai sisi :
1. Biaya
Biaya haji reguler jelas lebih murah di bandingkan dengan haji Plus. Tahun 2012 ini, haji reguler besarnya anata $ 3.500 s.d 3.700dan masing-masing emabrkasyi haji biasanya harga berbeda-beda
Sedangkan Haji Plus sekitar 7.000 $ AS sampai 8.500 $ AS, ini akan bertambah tergantung dari penyelenggara haji plus termasuk lama calon jamaah haji di Tanah Suci.
Jadi, dari segi besarnya biaya haji plus lebih mahal dua kali lipat jika dibandingkan dengan haji reguler.
2. Masa Tunggu Pemberangkatan (Waiting List)
Tentu saja waiting list calon jamaah plus lebih cepat daripada calon jamaah haji reguler. Pada beberapa daerah, jika ada calon pendaftar haji plus tahun 2012, maka bisa jadi tahun 2013 akan berangkat, atau paling lama tahun 2014
Waiting list untuk haji reguler setiap daerah berbeda, tergantung dari sedikit banyaknya pendaftar dan peminat dari daerah yang bersangkutan. Ada yang hanya butuh 4 tahun seperti di wilayah Jabodetabek bahkan ada yang lebih 10 tahun baru berangkat.
Setelah mendaftar dengan menyetor sedikitnya 25 juta untuk haji reguler dan $4000 untuk haji plus, dipastikan calon jamaah haji mendapatkan nomor Porsi. Nomor porsi merupakan nomor urut yang sudah terdaftar di dalam dokumen komputerisasi haji terpadu yang dikenal dengan SISKOHAT. Selanjutnya calon jamaah haji masuk dalam Daftar Tunggu pemberangkatan (Waiting List).
3. Lamanya di Tanah Suci
Haji Reguler sekitar 40 hari, di Mekkah sekitar 20 hari, di Arofa - Mina 4 hari dan di Madinah sekitar 6 hari.
Haji Plus yang Non Arbain sekitar 19 hari sedangkan yang plus Arbain di Madina sekitar 26 sampai 30 hari.
4. Akomodasi dan Konsumsi
Kebutuhan konsumsi dan makanan yang membedakan adalah ketika berada di Mekkah. Jamaah Haji plus kebutuhan makan sudah ditanggung dan disediakan pihak penyelenggara. Mereka makan dan minum sudah disediakan pihak hotel, sehingga jamaah haji selama di Mekkah sudah tidak perlu lagi memikirkan masalah konsumsi
Berbeda halnya dengan jamaah haji reguler, selama di Mekkah mereka harus mengusahakan sendiri makanan sehari-hari. Mereka bisa masak sendiri, beli di rumah makan, atau katering. Akomodasi dan konsumsi bagi Jamaah haji reguler selama di Tanah Suci adalah:
5. Penginapan
Letak penginapan adalah hal yang sangat penting bagi jamaah haji, karena sangat berpengaruh terhadap rutinitas dan kenyamanan dalam menjalankan ibadah dan mendulang pahala, baik di Masjidil Haram Mekkah maupun di Masjid Nabawi Madinah.
Jamaah haji plus umumnya menempati penginapan di sekitar Masjidil Haram dengan jangkauan yang lebih dekat. Sehingga dapat dipastikan mereka dapat memaksimalkan seluruh kegiatan ibadah di Masjidil Haram. Bisa menjalankan shalat 5 waktu berjamaah, dapat sewaktu-waktu menjalankan kegiatan sesuai dengan kemampuan dan kemauan.
Jamaah haji reguler selama di Mekkah ditempatkan pada lokasi yang bervariasi.
Tahun 1431 H, 125.845 Jamaah haji Indonesia yang reguler, rata-rata ditempatkan pada ring 1 yang berjarak maksimal 2 km dan ring 2 yang berjarak 4 km dari Masjidil Haram. Syukurlah Pemerintah tahun ini menjamin pemondokan Jamaah haji tidak akan berjarak lebih dari empat kilometer dari Masjidil Haram. Pemerintah juga menetapkan pemondokan dengan cara Qur`ah alias undian.
Menteri Agama Surya Darma Ali di Jakarta, Selasa (28/9/10), menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan 71 maktab (pemondokan) yang terdiri dari, 374 rumah berkapasitas 200.855 anggota Jamaah haji. Sebanyak 210 rumah ada di ring 1, serta 164 rumah di ring dua.
Katakanlah lokasi pemondokan kita berjarak 4 km dari Masjidil Haram, paling tidak dalam sehari minimal 8 km harus ditempuh oleh jamaah haji. Bagi yang berduit banyak ,mungkin tinggal mengeluarkan 1 sampai 2 riyal satu kali naik angkutan.
Umumnya jamaah haji, dua kali dalam sehari berangkat-pulang dari Masjidil Haram. Artinya bisa jadi untuk berjalan saja membutuhkan jarak tempuh 16 km perhari.
Bisa kita bayangkan, bagaimana jadinya apabila kondisi tubuh kita lemah, apalagi yang sudah lanjut usia. Bahkan banyak diantara para jamaah haji sepuh yang hampir 21 hari hanya tinggal di pemondokan dan hanya sekali-kali saja pergi ke Masjidil Haram. Padahal shalat dan beribadah di Masjidil Haram sangat besar pahalanya.Oleh karenanya, persiapan fisik yang baik akan sangat menunjang kenikmatan kita dalam menjalankan rutinitas ibadah harian selama melaksanakan ibadah haji.
Sedangkan di Madinah, penempatan antara jamaah Haji Plus dan Haji Reguler jaraknya hampir sama dari Masjid Nabawi, berkisar 250 sampai 500 m. Namun ada juga jamaah haji reguler yang ditempatkan lebih dari 1 km tapi sangat jarang sekali. Yang membedakan hanyalah kelas dan jenis makanan yang di dapat dari hotel, tentu saja jamaah haji plus lebih baik.
Baik jamaah haji reguler maupun plus bisa menjalankan shalat berjamaah lima waktu di Masjid Nabawi, karena kemudahan dan jarak penginapan yang lebih terjangkau jika dibandingkan ketika berada di Mekkah.
6. Bimbingan Selama di Tanah Suci
Semua jamaah haji di Tanah Suci mendapatkan bimbingan dalam mempermudah dalam menjalankan semua kegiatan, terutama di Mekkah dan Armina (Arofah, Mudzdalifa dan Mina) pada hari tarwiyah.
Jamaah haji plus lebih mudah dalam koordinasi, karena umumnya jumlah antara pembimbing dengan jamaah lebih dari cukup untuk mengontrol dan mengkoorninasi seluruh kegiatan yang dilakukan.
Jamaah haji reguler, saat ini telah banyak dilakukan oleh KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) yang akan menuntun jamaah dan membimbing selama di tanah air maupun di tanah suci. Namun pemerintah juga telah membentuk TPHI, yang merupakan petugas khusus dari Departemen Agama yang mendapatkan tugas mendampingi dan mempermudah pelaksanaan ibadah haji selama di tanah suci
Terakhir...apapun jenis hajinya baik haji reguler maupun haji plus, pada hakekatnya sama, semua tergantung niatnya, insya Allah kalau niatnya baik, semata-mata ibadah karena Allah SWT dan semua Rukun serta persyaratan Haji dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, baik jama'ah haji reguler maupun plus semuanya akan mendapatkan predikat haji yang mabrur yang maqbul.Amiin - See more at: http://www.umrah-haji-plus.com/2012/07/perbedaan-haji-plus-dan-haji-reguler.html#sthash.pEAKo93w.d
Haji Reguler Berikut beberapa perbedaan antara haji reguler dan haji plus dari berbagai sisi :
1. Biaya
Biaya haji reguler jelas lebih murah di bandingkan dengan haji Plus. Tahun 2012 ini, haji reguler besarnya anata $ 3.500 s.d 3.700dan masing-masing emabrkasyi haji biasanya harga berbeda-beda
Sedangkan Haji Plus sekitar 7.000 $ AS sampai 8.500 $ AS, ini akan bertambah tergantung dari penyelenggara haji plus termasuk lama calon jamaah haji di Tanah Suci.
Jadi, dari segi besarnya biaya haji plus lebih mahal dua kali lipat jika dibandingkan dengan haji reguler.
2. Masa Tunggu Pemberangkatan (Waiting List)
Tentu saja waiting list calon jamaah plus lebih cepat daripada calon jamaah haji reguler. Pada beberapa daerah, jika ada calon pendaftar haji plus tahun 2012, maka bisa jadi tahun 2013 akan berangkat, atau paling lama tahun 2014
Waiting list untuk haji reguler setiap daerah berbeda, tergantung dari sedikit banyaknya pendaftar dan peminat dari daerah yang bersangkutan. Ada yang hanya butuh 4 tahun seperti di wilayah Jabodetabek bahkan ada yang lebih 10 tahun baru berangkat.
Setelah mendaftar dengan menyetor sedikitnya 25 juta untuk haji reguler dan $4000 untuk haji plus, dipastikan calon jamaah haji mendapatkan nomor Porsi. Nomor porsi merupakan nomor urut yang sudah terdaftar di dalam dokumen komputerisasi haji terpadu yang dikenal dengan SISKOHAT. Selanjutnya calon jamaah haji masuk dalam Daftar Tunggu pemberangkatan (Waiting List).
3. Lamanya di Tanah Suci
Haji Reguler sekitar 40 hari, di Mekkah sekitar 20 hari, di Arofa - Mina 4 hari dan di Madinah sekitar 6 hari.
Haji Plus yang Non Arbain sekitar 19 hari sedangkan yang plus Arbain di Madina sekitar 26 sampai 30 hari.
4. Akomodasi dan Konsumsi
Kebutuhan konsumsi dan makanan yang membedakan adalah ketika berada di Mekkah. Jamaah Haji plus kebutuhan makan sudah ditanggung dan disediakan pihak penyelenggara. Mereka makan dan minum sudah disediakan pihak hotel, sehingga jamaah haji selama di Mekkah sudah tidak perlu lagi memikirkan masalah konsumsi
Berbeda halnya dengan jamaah haji reguler, selama di Mekkah mereka harus mengusahakan sendiri makanan sehari-hari. Mereka bisa masak sendiri, beli di rumah makan, atau katering. Akomodasi dan konsumsi bagi Jamaah haji reguler selama di Tanah Suci adalah:
- Selama 6 hari di Madinah, seluruh kebutuhan konsumsi makanan jamaah haji ditanggung oleh hotel. semuanya gratis, sehari mendapat jatah makanan dua kali. Satu kotak makanan lengkap dengan lauk, ditambah 1 botol minuman mineral dan buah-buahan. pemondokan atau maktab di Madinah secara keseluruhan ditempatkan di hotel-hotel yang relatif sangat dekat dengan Masjid Nabawi, sehingga jamaah tidak perlu mengeluarkan ongkos naik taxi. cukup jalan kaki sudah bisa dilakukan.
- Selama 4 hari di ARMINA (Arafah, Muzdalifa dan Mina), konsumsi juga ditanggung oleh maktab, sehingga jamaah sama sekali tidak mengeluarkan uang
- Sekitar 20 hari berada di Mekah, seluruh konsumsi makan ditanggung jamaah sendir
5. Penginapan
Letak penginapan adalah hal yang sangat penting bagi jamaah haji, karena sangat berpengaruh terhadap rutinitas dan kenyamanan dalam menjalankan ibadah dan mendulang pahala, baik di Masjidil Haram Mekkah maupun di Masjid Nabawi Madinah.
Jamaah haji plus umumnya menempati penginapan di sekitar Masjidil Haram dengan jangkauan yang lebih dekat. Sehingga dapat dipastikan mereka dapat memaksimalkan seluruh kegiatan ibadah di Masjidil Haram. Bisa menjalankan shalat 5 waktu berjamaah, dapat sewaktu-waktu menjalankan kegiatan sesuai dengan kemampuan dan kemauan.
Jamaah haji reguler selama di Mekkah ditempatkan pada lokasi yang bervariasi.
Tahun 1431 H, 125.845 Jamaah haji Indonesia yang reguler, rata-rata ditempatkan pada ring 1 yang berjarak maksimal 2 km dan ring 2 yang berjarak 4 km dari Masjidil Haram. Syukurlah Pemerintah tahun ini menjamin pemondokan Jamaah haji tidak akan berjarak lebih dari empat kilometer dari Masjidil Haram. Pemerintah juga menetapkan pemondokan dengan cara Qur`ah alias undian.
Menteri Agama Surya Darma Ali di Jakarta, Selasa (28/9/10), menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan 71 maktab (pemondokan) yang terdiri dari, 374 rumah berkapasitas 200.855 anggota Jamaah haji. Sebanyak 210 rumah ada di ring 1, serta 164 rumah di ring dua.
Katakanlah lokasi pemondokan kita berjarak 4 km dari Masjidil Haram, paling tidak dalam sehari minimal 8 km harus ditempuh oleh jamaah haji. Bagi yang berduit banyak ,mungkin tinggal mengeluarkan 1 sampai 2 riyal satu kali naik angkutan.
Umumnya jamaah haji, dua kali dalam sehari berangkat-pulang dari Masjidil Haram. Artinya bisa jadi untuk berjalan saja membutuhkan jarak tempuh 16 km perhari.
Bisa kita bayangkan, bagaimana jadinya apabila kondisi tubuh kita lemah, apalagi yang sudah lanjut usia. Bahkan banyak diantara para jamaah haji sepuh yang hampir 21 hari hanya tinggal di pemondokan dan hanya sekali-kali saja pergi ke Masjidil Haram. Padahal shalat dan beribadah di Masjidil Haram sangat besar pahalanya.Oleh karenanya, persiapan fisik yang baik akan sangat menunjang kenikmatan kita dalam menjalankan rutinitas ibadah harian selama melaksanakan ibadah haji.
Sedangkan di Madinah, penempatan antara jamaah Haji Plus dan Haji Reguler jaraknya hampir sama dari Masjid Nabawi, berkisar 250 sampai 500 m. Namun ada juga jamaah haji reguler yang ditempatkan lebih dari 1 km tapi sangat jarang sekali. Yang membedakan hanyalah kelas dan jenis makanan yang di dapat dari hotel, tentu saja jamaah haji plus lebih baik.
Baik jamaah haji reguler maupun plus bisa menjalankan shalat berjamaah lima waktu di Masjid Nabawi, karena kemudahan dan jarak penginapan yang lebih terjangkau jika dibandingkan ketika berada di Mekkah.
6. Bimbingan Selama di Tanah Suci
Semua jamaah haji di Tanah Suci mendapatkan bimbingan dalam mempermudah dalam menjalankan semua kegiatan, terutama di Mekkah dan Armina (Arofah, Mudzdalifa dan Mina) pada hari tarwiyah.
Jamaah haji plus lebih mudah dalam koordinasi, karena umumnya jumlah antara pembimbing dengan jamaah lebih dari cukup untuk mengontrol dan mengkoorninasi seluruh kegiatan yang dilakukan.
Jamaah haji reguler, saat ini telah banyak dilakukan oleh KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) yang akan menuntun jamaah dan membimbing selama di tanah air maupun di tanah suci. Namun pemerintah juga telah membentuk TPHI, yang merupakan petugas khusus dari Departemen Agama yang mendapatkan tugas mendampingi dan mempermudah pelaksanaan ibadah haji selama di tanah suci
Terakhir...apapun jenis hajinya baik haji reguler maupun haji plus, pada hakekatnya sama, semua tergantung niatnya, insya Allah kalau niatnya baik, semata-mata ibadah karena Allah SWT dan semua Rukun serta persyaratan Haji dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, baik jama'ah haji reguler maupun plus semuanya akan mendapatkan predikat haji yang mabrur yang maqbul.Amiin - See more at: http://www.umrah-haji-plus.com/2012/07/perbedaan-haji-plus-dan-haji-reguler.html#sthash.pEAKo93w.d
Haji reguler terdaftar dan diselenggarakan Kementerian Agama dan haji
khusus terdaftar dan diselenggarakan swasta yang terdaftar di
Kementerian Agama. Sedangkan haji non kuota jamaah dan penyelenggaranya
tidak terdaftar di Kementerian Agama.
terjamin karena penyelenggaranya terdaftar dan diawasi Kementerian Agama.
Haji Non Kuota Sedangkan jamaah haji non kuota, rentan terlantar karena bukan tanggung jawab Kementerian Agama.
Perbedaan Haji kuota dan non kuota
Ada beberapa perbedaan yang dapat kita simpulkan dari Perbedaan Haji kuota dan non kuota
tersebut, diantaranya adalah haji kuota biasa kita sebut sebagai haji
reguler/plus , sedangkan haji non kuota adalah haji Ilegal yang tidak
terdaftar di depag. Ada beberapa sisi plus minus dari masing-masing
jenis haji kuota dan haji non kuota.
Untuk haji kuota tentunya anda sudah terdaftar di waiting list, tetapi memang untuk tahun keberangkatannya harus bersabar, karena antrian haji kuota ini minimal 5-10 tahun untuk berangkat ke tanah suci, Menurut data terkini depag antrian untuk haji kuota yang mendaftar pada tahun 2013 sudah mencapai antrian tahun 2022, jadi ketika anda mendaftar untuk mengikuti haji kuota maka anda harus bersabar.
Untuk haji kuota tentunya anda sudah terdaftar di waiting list, tetapi memang untuk tahun keberangkatannya harus bersabar, karena antrian haji kuota ini minimal 5-10 tahun untuk berangkat ke tanah suci, Menurut data terkini depag antrian untuk haji kuota yang mendaftar pada tahun 2013 sudah mencapai antrian tahun 2022, jadi ketika anda mendaftar untuk mengikuti haji kuota maka anda harus bersabar.
Kemudian,
untuk haji non kuota merupakan paket haji untuk para calon jamaah haji
yang ingin cepat melaksanakan ibadah tersebut. Namun, sisi minus dari
haji non kuota adalah adanya ketidakpastian
keberangkatan (nomor porsi) karena untuk haji non kuota ini tak
terdaftar di Depag (waiting list). Haji non kuota merupakan kerjasama
antara travel tersebut dengan pihak di Makkah dan Madinah. Sedangkan
haji kuota merupakan kerjasama Pemerintah dengan Pihak Makkah dan
Madinah.
Setelah perbedaan nomor porsi keberangkatan, jangka waktu keberangkatan, perbedaan yang selanjutnya adalah biaya dari paket tersebut. Karena untuk paket haji non kuota diperkirakan lebih cepat berangkat dibandingkan dengan haji kuota, maka biaya haji non kuota pun otomatis lebih tinggi dibandingkan dengan haji kuota. Jika haji kuota minimal 5-10 tahun baru berangkat, untuk haji non kuota bisa saja pada saat anda daftar (pada tahun yang sama lupa anda dapat melaksanakan ibadah haji tersebut). atau mungking juga jemaah yang daftar haji non kuota terlantar sampai ada yang gagal berangkat ke tanah suc.
Adapun beberapa perbedaan antara
haji reguler dan haji plus dari berbagai sisi :
1. Biaya
Biaya haji reguler jelas lebih murah di bandingkan dengan haji Plus. Tahun 2012 ini, haji reguler besarnya anata $ 3.500 s.d 3.700dan masing-masing emabrkasyi haji biasanya harga berbeda-beda
Sedangkan Haji Plus sekitar 8.000 USD sampai 8.500 USD ini akan bertambah tergantung dari penyelenggara haji plus termasuk lama calon jamaah haji di Tanah Suci.
Jadi, dari segi besarnya biaya haji plus lebih mahal dua kali lipat jika dibandingkan dengan haji reguler.
2. Masa Tunggu Pemberangkatan (Waiting List)
Tentu saja waiting list calon jamaah plus lebih cepat daripada calon jamaah haji reguler. Pada beberapa daerah, jika ada calon pendaftar haji plus tahun 2012, 3-4 tahun kemudian segera berangkat
Waiting list untuk haji reguler setiap daerah berbeda, tergantung dari sedikit banyaknya pendaftar dan peminat dari daerah yang bersangkutan. ada yang lebih 10 tahun baru berangkat.
Setelah mendaftar dengan menyetor sedikitnya 25 juta untuk haji reguler dan $4000 untuk haji plus, dipastikan calon jamaah haji mendapatkan nomor Porsi. Nomor porsi merupakan nomor urut yang sudah terdaftar di dalam dokumen komputerisasi haji terpadu yang dikenal dengan SISKOHAT. Selanjutnya calon jamaah haji masuk dalam Daftar Tunggu pemberangkatan (Waiting List).
3. Lamanya di Tanah Suci
Haji Reguler sekitar 40 hari, di Mekkah sekitar 20 hari, di Arofa - Mina 4 hari dan di Madinah sekitar 6 hari.
Haji Plus yang Non Arbain sekitar 19 hari sedangkan yang plus Arbain di Madina sekitar 26 sampai 30 hari.
4. Akomodasi dan Konsumsi
Kebutuhan konsumsi dan makanan yang membedakan adalah ketika berada di Mekkah. Jamaah Haji plus kebutuhan makan sudah ditanggung dan disediakan pihak penyelenggara. Mereka makan dan minum sudah disediakan pihak hotel, sehingga jamaah haji selama di Mekkah sudah tidak perlu lagi memikirkan masalah konsumsi
Berbeda halnya dengan jamaah haji reguler, selama di Mekkah mereka harus mengusahakan sendiri makanan sehari-hari. Mereka bisa masak sendiri, beli di rumah makan, atau katering. Akomodasi dan konsumsi bagi Jamaah haji reguler selama di Tanah Suci adalah:
1. Biaya
Biaya haji reguler jelas lebih murah di bandingkan dengan haji Plus. Tahun 2012 ini, haji reguler besarnya anata $ 3.500 s.d 3.700dan masing-masing emabrkasyi haji biasanya harga berbeda-beda
Sedangkan Haji Plus sekitar 8.000 USD sampai 8.500 USD ini akan bertambah tergantung dari penyelenggara haji plus termasuk lama calon jamaah haji di Tanah Suci.
Jadi, dari segi besarnya biaya haji plus lebih mahal dua kali lipat jika dibandingkan dengan haji reguler.
2. Masa Tunggu Pemberangkatan (Waiting List)
Tentu saja waiting list calon jamaah plus lebih cepat daripada calon jamaah haji reguler. Pada beberapa daerah, jika ada calon pendaftar haji plus tahun 2012, 3-4 tahun kemudian segera berangkat
Waiting list untuk haji reguler setiap daerah berbeda, tergantung dari sedikit banyaknya pendaftar dan peminat dari daerah yang bersangkutan. ada yang lebih 10 tahun baru berangkat.
Setelah mendaftar dengan menyetor sedikitnya 25 juta untuk haji reguler dan $4000 untuk haji plus, dipastikan calon jamaah haji mendapatkan nomor Porsi. Nomor porsi merupakan nomor urut yang sudah terdaftar di dalam dokumen komputerisasi haji terpadu yang dikenal dengan SISKOHAT. Selanjutnya calon jamaah haji masuk dalam Daftar Tunggu pemberangkatan (Waiting List).
3. Lamanya di Tanah Suci
Haji Reguler sekitar 40 hari, di Mekkah sekitar 20 hari, di Arofa - Mina 4 hari dan di Madinah sekitar 6 hari.
Haji Plus yang Non Arbain sekitar 19 hari sedangkan yang plus Arbain di Madina sekitar 26 sampai 30 hari.
4. Akomodasi dan Konsumsi
Kebutuhan konsumsi dan makanan yang membedakan adalah ketika berada di Mekkah. Jamaah Haji plus kebutuhan makan sudah ditanggung dan disediakan pihak penyelenggara. Mereka makan dan minum sudah disediakan pihak hotel, sehingga jamaah haji selama di Mekkah sudah tidak perlu lagi memikirkan masalah konsumsi
Berbeda halnya dengan jamaah haji reguler, selama di Mekkah mereka harus mengusahakan sendiri makanan sehari-hari. Mereka bisa masak sendiri, beli di rumah makan, atau katering. Akomodasi dan konsumsi bagi Jamaah haji reguler selama di Tanah Suci adalah:
- Selama 6 hari di Madinah, seluruh kebutuhan konsumsi makanan jamaah haji ditanggung oleh hotel. semuanya gratis, sehari mendapat jatah makanan dua kali. Satu kotak makanan lengkap dengan lauk, ditambah 1 botol minuman mineral dan buah-buahan. pemondokan atau maktab di Madinah secara keseluruhan ditempatkan di hotel-hotel yang relatif sangat dekat dengan Masjid Nabawi, sehingga jamaah tidak perlu mengeluarkan ongkos naik taxi. cukup jalan kaki sudah bisa dilakukan.
- Selama 4 hari di ARMINA (Arafah, Muzdalifa dan Mina), konsumsi juga ditanggung oleh maktab, sehingga jamaah sama sekali tidak mengeluarkan uang
- Sekitar 20 hari berada di Mekah, seluruh konsumsi makan ditanggung jamaah sendir
5. Penginapan
Letak penginapan adalah hal yang sangat penting bagi jamaah haji, karena sangat berpengaruh terhadap rutinitas dan kenyamanan dalam menjalankan ibadah dan mendulang pahala, baik di Masjidil Haram Mekkah maupun di Masjid Nabawi Madinah.
Jamaah haji plus umumnya menempati penginapan di sekitar Masjidil Haram dengan jangkauan yang lebih dekat. Sehingga dapat dipastikan mereka dapat memaksimalkan seluruh kegiatan ibadah di Masjidil Haram. Bisa menjalankan shalat 5 waktu berjamaah, dapat sewaktu-waktu menjalankan kegiatan sesuai dengan kemampuan dan kemauan.
Jamaah haji reguler selama di Mekkah ditempatkan pada lokasi yang bervariasi.
Tahun 1431 H, 125.845 Jamaah haji Indonesia yang reguler, rata-rata ditempatkan pada ring 1 yang berjarak maksimal 2 km dan ring 2 yang berjarak 4 km dari Masjidil Haram. Syukurlah Pemerintah tahun ini menjamin pemondokan Jamaah haji tidak akan berjarak lebih dari empat kilometer dari Masjidil Haram. Pemerintah juga menetapkan pemondokan dengan cara Qur`ah alias undian.
Menteri Agama Surya Darma Ali di Jakarta, Selasa (28/9/10), menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan 71 maktab (pemondokan) yang terdiri dari, 374 rumah berkapasitas 200.855 anggota Jamaah haji. Sebanyak 210 rumah ada di ring 1, serta 164 rumah di ring dua.
Katakanlah lokasi pemondokan kita berjarak 4 km dari Masjidil Haram, paling tidak dalam sehari minimal 8 km harus ditempuh oleh jamaah haji. Bagi yang berduit banyak ,mungkin tinggal mengeluarkan 1 sampai 2 riyal satu kali naik angkutan.
Umumnya jamaah haji, dua kali dalam sehari berangkat-pulang dari Masjidil Haram. Artinya bisa jadi untuk berjalan saja membutuhkan jarak tempuh 16 km perhari.
Bisa kita bayangkan, bagaimana jadinya apabila kondisi tubuh kita lemah, apalagi yang sudah lanjut usia. Bahkan banyak diantara para jamaah haji sepuh yang hampir 21 hari hanya tinggal di pemondokan dan hanya sekali-kali saja pergi ke Masjidil Haram. Padahal shalat dan beribadah di Masjidil Haram sangat besar pahalanya.Oleh karenanya, persiapan fisik yang baik akan sangat menunjang kenikmatan kita dalam menjalankan rutinitas ibadah harian selama melaksanakan ibadah haji.
Sedangkan di Madinah, penempatan antara jamaah Haji Plus dan Haji Reguler jaraknya hampir sama dari Masjid Nabawi, berkisar 250 sampai 500 m. Namun ada juga jamaah haji reguler yang ditempatkan lebih dari 1 km tapi sangat jarang sekali. Yang membedakan hanyalah kelas dan jenis makanan yang di dapat dari hotel, tentu saja jamaah haji plus lebih baik.
Baik jamaah haji reguler maupun plus bisa menjalankan shalat berjamaah lima waktu di Masjid Nabawi, karena kemudahan dan jarak penginapan yang lebih terjangkau jika dibandingkan ketika berada di Mekkah.
6. Bimbingan Selama di Tanah Suci
Semua jamaah haji di Tanah Suci mendapatkan bimbingan dalam mempermudah dalam menjalankan semua kegiatan, terutama di Mekkah dan Armina (Arofah, Mudzdalifa dan Mina) pada hari tarwiyah.
Jamaah haji plus lebih mudah dalam koordinasi, karena umumnya jumlah antara pembimbing dengan jamaah lebih dari cukup untuk mengontrol dan mengkoorninasi seluruh kegiatan yang dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar